TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Kali ini Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bidang Bisnis, Usaha dan UMKM melalui Tim Ngopi Bisnis menyelenggarakan Episode yang ke-4 dengan menghadirkan narasumber Juanda Rovelim, seorang pengusaha muda, memegang dua gelar akademik yaitu, Sarjana Science dan Sarjana Komputer yang diraihnya pada tahun 2006.
Semenjak lulus kuliah telah masuk kedalam dunia bisnis, khususnya bisnis online, dan pernah melakukan export ke 10 negara pada tahun 2008 hanya bermodalkan Youtube, dan saat ini fokus pada tiga bidang bisnis, yaitu : Bisnis Food & Beverage, Training dan Community Building dan merupakan Founder belasan jenis usaha lainnya.
Juga telah berbicara di hadapan lebih dari ratusan ribu orang di berbagai kota di Indonesia selama 7 tahun, dengan materi mengenai Digital Marketing, Bisnis dan Motivasi. Juga telah diundang di sekolah, kampus, perusahaan, instansi pemerintah dan umum untuk membagikan pengalaman dan pengetahuannya.
Juanda Rovelim, Founder dari iCommunity sebuah platform komunitas pebisnis dan professional serta digital marketing agency mensharingkan tentang strategi cuan jualan dan berkomunitas.
Beliau juga memaparkan tentang jualan di komunitas Whatsapp, Facebook atau offline yang belum tentu mendapatkan hasil maksimal atau bahkan malah di kucilkan dari komunitas, untuk itu pentingnya berkomunitas sehingga anggota komunitas akan membeli atau merekomendasikan produk anda selama mereka mengenal dan percaya pada anda.
“Maka kita perlu tau cara membangun kepercayaan dan meningkatkan penjualan melalui komunitas,” kata Juanda.
Acara ini juga membicarakan tentang perbedaan cara jualan di marketplace, komunitas dan sosial media, Strategi ICO yang sudah terbukti dan diterapkan selama 7 tahun berjualan di komunitas.
Juanda mengatakan juga ada 6 alasan kenapa business model berbasis komunitas memberikan keuntungan kompetitif serta 7 element penting dalam membangun business model berbasis komunitas untuk meningkatkan penjualan.
“Kemudian tidak kalah penting adalah blueprint strategy business model berbasis komunitas untuk meningkatkan penjualan,” papar Juanda.
Bisnis berbasis komunitas dapat membantu para pengusaha untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan. Karena komunitas dapat memberikan banyak manfaat seperti customer retention dan customer acquisition (retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan).
Dalam acara Ngopi Bisnis yang diadakan INTI. Juanda Rovelim menjelaskan pentingnya komunitas untuk bisnis, tetapi juga pengusaha tidak boleh terlalu mengexploitasi komunitas.
Setelah acara peserta dapat tergabung dalam komunitas Ngopi Bisnis INTI dan berkolaborasi antar sesama anggota.
Acara Ngopi Bisnis Episode ke-4 ini dikomandoi oleh Robby Logan selaku Episode Leader dan Moktar Pamungkas sebagai moderator.
Acara dibuka oleh Imelda Wijaya, Wakil Bendahara Umum INTI Pusat mewakili Teddy Sugianto Ketum INTI dan Tomi Wistan Waketum yang bertanggung jawab terhadap acara ini, dimana kebetulan keduanya berhalanagan hadir karena masih berada di luar kota.
Imelda Wijaya yang ditemani oleh Liliani Ketua Bidang Usaha menyampaikan terima kasih kepada tim yang telah menyiapkan acara ini sampai saat ini sudah Episode ke-4 dan mudah mudahan terus bisa menyiapkan sampai episode selanjutnya secara terus menerus sesuai dengan tren dan momentumnya.
“Di mana acara Ngopi Bisnis ini diselenggarakan dengan tujuan sambil memberi edukasi juga memperbesar peluang, networking serta pengetahuan kita semuanya, Ngopi Bisnis ini merupakan salah satu program kerja dari bid Bisnis, Usaha dan UMKM Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) selain belasan program lainnya yang akan segera diluncurkan,” sambutan Imelda yang juga dihadiri oleh Pengurus INTI Thomas Sugiarto, Silvia Tan, Yong H.
Di akhir acara, Ketua Komisariat INTI Guanzhou Lin Tong yang hadir menyampaikan apresiasi atas peran INTI di Indonesia yang begitu aktif termasuk acara Ngopi Bisnis yang beliau telah ikuti 2 episode dan beliau mulai menikmati serta banyak ketemu teman teman baru dengan berbagai latar belakang bisnis yang berbeda.
Harapannya tentu bisa menjadi networking untuk membangun hubungan bisnis yang saling melengkapi dan menguntungkan kedua belah pihak agar ekonomi Indonesia dan Tiongkok semakin tumbuh berkembang membawa kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan kedua negara. (*)