0811-1200-4800

Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah sulitnya mencari lowongan pekerjaan, masyarakat juga harus makin hati-hati bila mendapatkan tawaran pekerjaan, khususnya tawaran kerja melalui pesan singkat WhatsApp yang belakangan banyak beredar.
Melansir dari detikcom, pesan tawaran kerja yang berujung penipuan tersebut bahkan ada yang mencatut nama-nama perusahaan besar, salah satunya adalah situs pencarian kerja Jobstreet.
Dalam salah satu pesan tawaran kerja yang dilihat detikcom, Kamis (11/5/2023), tawaran kerja itu seakan ditulis dan ditawarkan langsung oleh Manager bagian HR Jobstreet. Adapun pesan tersebut diketahui datang secara acak dan tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di pesan itu, pengirim tawaran kerja juga tak menyebutkan siapa namanya. Hanya menyebutkan dia merupakan bagian HR dari Jobstreet.
“Assalamualaikum, halo kak selamat siang. Saya Manger HR di Jobstreet, apakah Anda masih mencari pekerjaan? Saya ingin menawarkan pekerjaan yang bisa menambah penghasilan tambahan,” tulis pesan pembuka tawaran kerja yang dilihat detikcom, seperti dikutip, Minggu (14/5/2023).
Pekerjaan yang dijanjikan adalah berupa tugas-tugas ringan di internet yang bisa dilakukan hanya bermodal ponsel. Tawaran kerja itu menyebutkan penghasilan yang bisa didapatkan bisa mencapai puluhan ribu hingga jutaan Rupiah per hari.
Salah satu contoh pekerjaannya adalah mengklik favorit pada salah satu produk yang diunggah di lapak online e-commerce. Tugasnya semudah itu, setelah mengklik favorit orang yang ditawari pekerjaan hanya perlu memberikan tangkapan layar lalu uang akan diberikan. Untuk tugas yang diklaim menjadi yang pertama dari pihak yang menawari kerja itu akan digaji senilai Rp 30 ribu.
Di sisi lain, dari historis percakapan di WhatsApp, nampak juga pihak yang memberikan tawaran kerja, sempat beberapa kali melakukan panggilan telepon.
Jobstreet sendiri sudah menyatakan pihaknya tak pernah menawarkan pekerjaan melalui jalur pesan WhatsApp. Apalagi dengan nomor yang tidak jelas.
“Itu tidak benar, Jobstreet tidak punya program seperti itu!” tegas Head of PR, Social & Content – Indonesia JobStreet, Adham Somantri kepada detikcom.
Adham menjelaskan bila ada tawaran kerja masuk padahal tidak ada lamaran yang dikirim, masyarakat perlu mencurigai dan mengecek lebih lanjut dan jangan asal saja menerimanya. Apalagi asalnya tidak jelas, seperti nomor WhatsApp yang tiba-tiba mengirim pesan.
“Kalau misalnya Anda dapat tawaran kerja tapi nggak melamar ke sana artinya perlu dicurigai ada masalah, apalagi sumbernya anonim begitu,” kata Adham.
Namun ada kalanya, perusahaan memang menawarkan pekerjaan secara langsung ke individu tanpa perlu melamar. Tapi, Adham menegaskan tawaran itu pasti akan dilakukan lewat jalur yang formal.
“Kalaupun ada misalnya HRD-nya sudah punya duluan mau menawarkan, pasti nggak anonim. Minimal dia bilang dia siapa dan dari mana, sekaligus dengan jalur yang formal,” ungkap Adham.
Nah, agar masyarakat tidak sampai tertipu tawaran kerja bodong seperti itu, Jobstreet juga berbagi tips mengenali ciri-ciri tawaran kerja palsu. Berikut ini rangkumannya:
1. Pekerjaan Mudah, tapi Gaji Besar
Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario kerja impian bagi siapa pun. Namun, beberapa tawaran pekerjaan semacam ini justru bisa jadi penipuan.
Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.
2. Tawaran Diberikan ke Kontak Pribadi
Jika ada orang yang menawarkan pekerjaan dengan cara menghubungi melalui media sosial pribadi atau bahkan nomor telepon pribadi, lebih baik berhati-hati. Bisa jadi itu adalah lowongan kerja palsu yang ujungnya bisa jadi penipuan.
Bagi perusahaan resmi biasanya untuk menawarkan lowongan kerja kepada seseorang akan berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja. Lewat platfrom itu, identitas perusahaan yang sebenarnya ditampilkan.
3. Surat Elektronik dengan Alamat Email Palsu
Bila mendapatkan tawaran kerja melalui email. Hal yang pertama harus diidentifikasi adalah apakah alamat emailnya resmi atau tidak. Bila terlihat tidak resmi artinya tawaran kerja itu bisa jadi penipuan.
Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka tawaran pekerjaan itu bisa jadi penipuan.
4. Pihak yang Menawarkan Kerja Bertanya Data Pribadi
Bagi perusahaan yang memang membuka lowongan pekerjaan, biasanya hanya akan tertarik pada hal-hal yang ada di dalam resume. Mulai dari riwayat pekerjaan, latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar saja.
Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun. Apalagi kalau sampai ada yang meminta informasi rinci soal data bank atau nomor jaminan sosial. Waspadalah terhadap tawaran pekerjaan yang meminta rincian data pribadi yang seharusnya tidak untuk dibagikan.
5. Tawaran Kerja Tanpa Lamaran
Jika seseorang menghubungi secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, bisa jadi itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan seharusnya datang bila ada lamaran kerja yang melibatkan penyerahan resume dan surat lamaran. Hendaknya berhati-hati bila ada tawaran yang diberikan secara tiba-tiba, apalagi kalau tawaran diberikan langsung ke kontak pribadi.
6. Tawaran Kerja dengan Meminta Uang
Tawaran pekerjaan palsu salah satu modusnya adalah mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja. Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.
Bila ada orang yang menawarkan pekerjaan dan meminta uang seperti itu, sudah dipastikan menjadi tawaran kerja palsu yang ujungnya menipu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Reach us on WhatsApp
1