Marketing.co.id – Berita Marketing|Nama Putri Juniawan mungkin masih asing di telinga banyak orang. Namun, siapa sangka perempuan 33 tahun ini merupakan salah satu sosok yang turut berjasa dalam memajukan industri komunikasi di Tanah Air selama belasan tahun lalu.
Putri Juniawan merupakan founder PT Talenta Media Internasional yang menaungi Caramel Agency, salah satu perusahaan agensi yang menyediakan talent-talent pembawa acara, moderator, pembaca berita, dan presenter televisi terkemuka di Indonesia.
Tiga belas tahun telah berlalu sejak ide spontan mendirikan agensi sendiri terlontar dari mulut Putri. Caramel Agency dibentuk pada 2010. Kala itu, dunia komunikator atau pembawa acara mulai banyak dibutuhkan dan menjadi elemen penting untuk menyukseskan kegiatan-kegiatan branding perusahaan, pemerintahan, dan sejumlah kelembagaan.
“Dulu dan sekarang persaingannya sama-sama ketat. Sejak 10 tahun yang lalu, setiap perusahaan dan lembaga maupun brand-brand sudah melakukan berbagai awareness melalui program-program acara yang diusung, sehingga kebutuhan jasa pemandu acara terbuka lebar sejak lama. Bedanya saat ini semua orang bisa mengasah kemampuan public speaking-nya secara daring di berbagai platform social media seiring dengan kemajuan dunia digital,” ungkap Putri.
Awal mula Finalis Abang None Jakarta Kepulauan Seribu tahun 2011 ini terjun ke bisnis agensi komunikasi, karena memang sejak remaja dia senang tampil di panggung kompetisi. Bahkan sejak muda, bakat aktingnya sudah dilirik oleh sutradara kawakan Tanah Air. Putri yang kala itu masih di bangku SMA diplot sebagai continuity dalam film Lentera Merah (2005) garapan Sutradara Hanung Bramantyo.
Pada usia tersebut, ia juga mulai mengisi berbagai program komersial yang sempat hits pada masanya di sejumlah televisi ternama, seperti Planet Remaja yang disiarkan di ANTV (2005), MTV Make Over, Hipnotis dan MTV Tamu Istimewa di Global TV (2005-2007), Kuis Nusantara di TVRI (2007) dan lainnya.
Baca juga: Dorong Kemampuan Komunikasi Digital dan Strategi dengan Public Speaking
“Sejak usia 13 tahun, saya sudah ikut ajang kompetisi sana-sini, dan mulai menjadi talent di industri hiburan. Ketika kelas 2 SMP saya berperan continuity dalam sinetron Bukan Cinderalla besutan Sinemart. Masuk SMA, saya mulai suka berbicara di depan banyak orang dan aktif mengikuti kompetisi public speaking, sampai pernah dinobatkan sebagai Duta Anti Trafficking tingkat pelajar SMA tahun 2005 dan runner up Remaja Ceria 2005,” beber wanita kelahiran Jakarta, 3 Januari 1990, ini.
Jadi Rebutan Stasiun TV Ternama
Sembari mengenyam pendidikan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Jakarta, ia aktif menerima undangan syuting televisi, satu diantaranya Kick Andy di Metro TV dan Ranking 1 di Trans TV. Tak ayal, ketika ia menyelesaiakan kuliahnya, tawaran kerja untuk mengisi acara televisi pun merentet merayunya. Terlebih seiring dengan kemampuan public speaking yang semakin terasah dan jam terbang yang kian diperhitungkan klien, puluhan stasiun televisi ternama berebut meminangnya sebagai reporter dan presenter di sejumlah program televisi, maupun pembawa acara di kegiatan pemerintahan.
Yang cukup fantastik, sedikitnya ia terlibat kerja sama dengan hampir seluruh Kementerian di Indonesia, juga ratusan brand nasional maupun gelaran internasional di sepanjang kariernya sebagai punggawa komunikator. Sebut contoh, Bumi Kita di Kompas TV (2011), Mata Pancing di MNC TV (2011), Dialog Tani dan Pesona Desa di TV One (2015), Kabar Senator di Kompas TV (2015), Dialog Interaktif Kemenhan Republik Indonesia di Jak TV (2015), Ramadhan Fair XIV Medan di iNews TV (2018), Musik Nusantara, Kementerian Desa PDTT hingga menjadi host salah satu program Kementerian Tenaga Kerja tahun 2023, dan masih banyak lagi lainnya.
Rentetan jam terbangnya di dunia presenter, modelling dan literasi itu, menjadi wajar bila dunia informasi dan komunikasi bukan sesuatu yang asing bagi runner up Duta Bahasa Nasional 2010 versi Kementerian Pendidikan dan Budaya dan pemenang Duta Bahasa DKI Jakarta 2010 ini.
“Penting bagi saya untuk percaya pada kemampuan diri sendiri dulu agar bisa mencapai big goals yang ada di depan. Maka itu, sejak remaja saya tidak berhenti untuk terus belajar, menantang diri untuk tampil di depan banyak orang sebagai bentuk latihan intensif public speaking. Karena tidak semua orang bisa menjadi MC (master of ceremony), namun semua orang bisa mempelajari kemampuan untuk menjadi MC,” ucap istri dari Seniman Graffiti Suryo “Ones” Hanantoseno ini.
Sambung Karier Talenta
Berbekal pengalaman panjang dan seabrek itu, Ibu dari Miracle Hanantoseno (6) dan Sunshine Hanantoseno (3) ini membangun Caramel Agency, perusahaan komunikator berbasis di Jakarta yang melayani kebutuhan perusahaan-perusahaan untuk mencapai goal campaign. Belum banyak agensi lokal yang berhasil unjuk gigi di rumah sendiri. Dengan lugas, sang lady boss berbagi cerita seputar karier dan perjuangan merintis Caramel Agency dari nol, hingga caranya menyeimbangkan waktu antara kantor dan rumah. Putri juga meluruskan beragam perspektif miring yang selama ini hinggap pada profesi pembawa acara, yakni ‘harus cakep’.
“Prinsipnya tidak hanya cakep, tapi juga harus cakap. Wawasan mesti luas. Literasi harus banyak. Seorang pemandu acara membutuhkan keterampilan khusus dalam berkomunikasi, kematangan emosional dan kepercayaan diri yang tinggi, selain public speaking-nya harus baik. Adab dan tata krama sangat penting. Ini semua harus dipenuhi semata agar acara berjalan lancar dan sesuai dengan harapan klien,” lugasnya.
Selain memanfaatkan jaringan kliennya yang sudah kuat, tujuan ia mendirikan perusahaan talent management adalah untuk membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi anak muda berbakat agar leluasa mengembangkan kariernya di bidang komunikasi, disamping membantu klien untuk mendapatkan talent terbaiknya.
“Motivasi saya hanya satu, perusahaan ini mampu menjadi entry point teman-teman sejawat untuk tetap eksis di industri ini, baik program TV, sinetron, iklan, pembawa acara dan lainnya. Seringkali saya lempar job untuk para talent yang bergabung dengan Caramel Agency,” terang Putri.
Perlahan para talenta Caramel Agency berhasil merajai beberapa forum seminar, pelatihan bisnis, diskusi pemerintahan dan lembaga nirlaba, konferensi pers di Indonesia, bahkan nama Putri Juniawan pun sudah lazim bertaut di banyak perhelatan sebagai pemandu acara. Langkahnya semakin mantab setelah tahun 2022 lalu ia menyelesaikan sertifikasi public speaker dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Dalam perjalanannya, Caramel Agency didukung oleh lebih dari 500 talenta yang memiliki kekuatan dalam berbicara, berwawasan luas, dan membantu klien untuk meningkatkan skala bisnis mereka melalui penyampaian pesan yang baik kepada masyarakat luas. Tahun 2021, saat masa pandemi Caramel Agency mendapat jadwal ribuan memandu webinar dan ratusan acara offline. Sementara pada 2022 lalu hampir 200 event di seluruh Indonesia mengandalkan jasanya sebagai pemandu acara.
Putri bukan hanya seorang entrepreneur muda yang sukses dalam bidang pemandu acara, tetapi juga menjelma sebagai sosok wanita yang memiliki kisah inspiratif dalam menghadapi tantangan dan mengambil peluang di tengah pandemi.
“Kebutuhan klien kami tidak hanya terkait talent saja, tapi lebih komprehensif. Karena itu beberapa tahun terakhir kami melebarkan layanan, termasuk siap menyediakan band, singer, traditional dancer, magician, financial planner, interpreter, show management team, event management, event organizer, event planner, digital event, public speaking academy, custome production, media brand, multimedia content, merchanise hingga rent equipment. We provide an integrated event management solutions,” jelas The Best Participant in Workshop Presenter in Media 2008 klaim Universitas Negeri Jakarta ini.
Baca juga: Berkembang Pesat di Asia Tenggara, Hoffman Agency Buka Kantor di Malaysia
Tantangan ke depan semakin berat. Jumlah tenaga kerja berbanding terbalik dengan suplai kesempatan kerja makin terbatas. “Sehingga, pembangunan SDM melalui pendidikan menjadi sangat penting untuk memastikan daya saing yang kompetitif. Bagi saya, sekolah formal itu harus,” katanya ketika ditanya alasannya masih melanjutkan pendidikan.
Menjadi catatan tersendiri karena ia menuntaskan pendidikan S1-nya selama empat tahun dengan predikat Cum Laude. Menyadari bahwa pendidikan bisa berguna sekali di lingkup usaha yang didirikannya, kini Putri tengah melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Komunikasi di LSPR Communication and Business, Jakarta. “Sekarang sudah masuk semester tiga, sedang mengerjakan thesis. Semoga tidak ada kendala,” tandasnya.
Ada tips untuk orang di luar sana yang ingin mendirikan agensi sendiri? “Yang penting menjaga hubungan baik dengan semua orang, menjaga kepercayaan klien, tepat menentukan kategori talent, membangun jaringan dan jangan lupa untuk terus berinovasi. Misal, sebelumnya promo profil hanya melalui fitur WhatsApp, kini sudah ke Instagram, lanjut ke Reels untuk menggaet klien lebih luas lagi,” pungkas Putri.
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Free e-Magz! Click here to Download!
Edisi Cetak (Rp50.000) bisa dibeli di
Tokopedia
Free e-Magz! Click here to Download!
Edisi Cetak (Rp50.000) bisa dibeli di Tokopedia.
Marketing.co.id adalah sebuah portal berita dan info marketing yang mengusung tagline Portal Berita Marketing & Bisnis No. 1 bertujuan sebagai sarana berbagi informasi, belajar, diskusi, serta sharing tentang dunia marketing.
Email: redaksi@marketing.co.id
© marketing.co.id | 2023